Jika aqu tidak mengatakannya bukan berarti aqu tidak merasakannya. Aqu hanya tidak menemukan kata-kata yang lebih besar dari perasaanku...
Aku mengenalmu tanpa sengaja, mencoba akrab denganmu,,
Menjalani persahabatan yang indah
Saling melengkapi satu sama lain,,
Bersatu dalam ikatan persaudaraan.
Kelak suatu saat, jika kita telah punya kehidupan masing-masing...
Aku akan ceritakan pada dunia, bahwa aku bahagia
Punya sahabat sepertimu...
Pada bumi cinta yang basah, kerinduanku kembali tergugah...
Mendekap resah yang terkungkung dibahtera
Cinta...
Sungguh hadirmu ku rindu,
Wahai penyejuk hati..
Sekali aku mencoba lari dan mengingkari, seribukali aku kembali lagi padamu...
Menghunus semua rindu dan cinta untuk kembali lagi.
Dalam barisan doa-doa dan puji-puji,
Lalu rebah pasrah menunggu hadirmu..
Tanpa ragu dan tanya lagi,
Dimana kau alamatkan rumah hatimu ? Agar aku tak salah berlari.
Setidaknya senja selalu memberi warna jingga saat kan tenggelam...
Dan hujan pasti kan menyisakan gerimis...
Begitupun kebersamaan kita,
Jelas kan menyisakan kerinduan...
Hingga malam yang menjadi kelam...
Ku masih termangu mengeja namamu. Di tiap debur ombak rindu ini
Selalu senyummu memasung jiwaku...
Setelah gelisah, kini rindu menggodaku
Mungkin aku tinggal kenangan,,
tapi rinduku selalu kunyalakan untukmu
Mata sayu bergayut pada pagi yang lembab
Sepenuh anganku masuk kedalam jiwamu...
Dan masih saja kau terlalu indah kugapai...
Tapi percayalah kasih...
kau tetap embun yang menjadi penyejuk dihatiku.
0 komentar:
Posting Komentar